Setiap Desa atau daerah memiliki sejarah dan latar belakang tersendiri yang merupakan pencerminan dari karekter dan cirri khas tertentu dari suatu daerah. Nama desa Lengkong diambil dari situasi kondisi yang dilalui oleh sungai yang berliku-liku atau yang disebut bengkong. Sehingga orang-orang pada waktu itu mudah dalam menghafalkan nama lokasi tersebut dengan nama "LENGKONG" (Kaline Bengkong) Setelah banyak penghuni atau penduduk, maka masyarakat menamakan daerah tersebut tersebut menjadi Desa lengkong.Desa Lengkong terbagi menjadi beberapa kelompok yaitu: Lor Kali, Kidul kali, Sawahan, Mranggen, wonosari, Gebangan, Sambi Sejalan dengan kemajuan Zaman, kelompok tersebut disederhanakan menjadi empat dukuh yaitu Dukuh Sambi, Dukuh Mranggen, Dukuh Sawahan, Dukuh Kidul kali. Dan ada dusun terdiri dari beberapa dukuh yaitu dukuh Sawahan yang terdiri dari Lor Kali dan Sawahan, Dusun Mranggen terdiri dari Nosaren Mranggen gebangan. dan Demikian sekilas sejarah berdirinya Desa yang bernama "LENGKONG"
Desa Lengkong, seperti banyak desa lainnya, juga menghadapi permasalahan terkait perubahan sosial dan budaya. Pembangunan yang terus berlangsung seringkali membawa dampak negatif, seperti pergeseran nilai-nilai tradisional yang sudah ada sejak lama. Generasi muda yang lebih tertarik pada teknologi dan kehidupan perkotaan seringkali melupakan budaya lokal yang ada di desa, menyebabkan adanya ketidakseimbangan dalam pelestarian budaya serta identitas sosial.
Akses terhadap layanan kesehatan di Desa Lengkong juga menjadi salah satu masalah yang cukup serius. Rumah sakit atau puskesmas yang ada terbatas dan jauh dari lokasi permukiman utama, sehingga masyarakat kesulitan mendapatkan perawatan medis yang cepat dan tepat. Penyuluhan kesehatan yang kurang efektif dan terbatasnya fasilitas kesehatan turut memperburuk kondisi ini.
Meskipun telah ada beberapa fasilitas pendidikan di desa ini, kualitas pendidikan di Desa Lengkong masih tergolong rendah. Fasilitas yang terbatas, kurangnya tenaga pengajar yang berkualitas, serta rendahnya tingkat partisipasi masyarakat dalam kegiatan pendidikan sering kali menjadi penyebab utama. Banyak anak-anak desa yang terpaksa berhenti sekolah karena faktor ekonomi atau jarak yang jauh menuju sekolah.
Rumusan Visi tersebut merupakan suatu ungkapan dari suatu niat yang luhur untuk memperbaiki dalam Penyelenggaraan Pemerintahan dan Pelaksanaan Pembangunan di Desa Lengkong baik secara individu maupun kelembagaan sehingga 6 (enam) tahun ke depan Desa Lengkong mengalami suatu perubahan yang lebih baik dan peningkatan kesejahteraan masyarakat dilihat dari segi ekonomi dengan dilandasi semangat kebersamaan dalam Penyelenggaraan Pemerintahan dan Pelaksanaan Pembangunan..
Menciptakan masyarakat yang guyup rukun dengan penguatan kelembagaan Desa dan Organisasi masyarakat yang ada untuk mewujudkan masyarakat yang Agamis Meningkatkan pembangunan Infrastruktur dan Sarana Prasarana lingkungan yang baik partisipatif dan pembangunan SDM ( Sumber daya Manusia) yang lebih maju melalui Pendidikan Formal dan Non Formal
berikut adalah salah satu kesenian yang ada di desa lengkong
cucur
Pasar Ramadhan Ngeprih yang di selenggarakan setiap tahunnya di Desa Lengkong